Cara Mengempeskan Gondongan Cepat
Cara Mengempeskan Gondongan Cepat - Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) yaitu suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar air liur (kelenjar parotis) di antara alat pendengaran dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher komponen atas atau pipi komponen bawah.
Gondongan merupakan salah satu penyakit yang tak jarang mengenai anak-buah hati, terlebih mereka yang berumur 2 sampai 14 tahun. Walaupun demikian, anak yang lebih muda, remaja, atau orang dewasa bisa terkena.
Gondongan disebabkan oleh virus (paramyxovirus). Oleh karena itu, tidak bisa diobati dengan antibiotik. Perlu diingat bahwa antibiotik hanya manjur untuk penyakit yang disebabkan oleh kuman.
Penyakit gondongan tersebar di segala dunia dan bisa muncul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang si kecil-buah hati yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), metode syaraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini ialah mereka yang memakai atau mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh.
Petunjuk dan Gejala Penyakit Gondongan
Tak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, malah sekitar 30-40% penderita tidak memperlihatkan pedoman-tanda sakit (subclinical). Tetapi demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, adalah dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.
Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun pertanda dan gejala yang muncul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat dibeberkan sdebagai berikut :
Pada tahap permulaan (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (temperatur badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang komponen belakang dikala mengunyah dan terkadang disertai kaku rahang (susah membuka mulut).
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah alat pendengar (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
Pembengkakan lazimnya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
Cuma terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) sebab penyebaran via aliran darah.
Gejala yang paling nampak dari gondongan adalah pembengkakan disertai nyeri pada pipi komponen belakang di bawah kuping, baik satu atau kedua belah pipi. Pembengkakan ini terjadi imbas infeksi kelenjar air liur (parotis). Atas dasar ini maka di dunia medis gondongan disebut parotitis.
Pada laki-laki dewasa dapat timbul pembengkakan buah zakar (testis), umumnya 7 sampai 10 hari setelah terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Walaupun 20% - 30% kasus parotitis yang disertai dengan pembengkakan testis. Walaupun kemungkinannya amat kecil, infeksi testis bisa saja mengakibatkan kemandulan pada penderitanya.
Pada wanita, gondongan bisa disertai dengan infeksi di indung telor (ovarium), yang dinikmati sebagai nyeri pada komponen perut. Berbeda halnya dengan laki-laki yang dapat mengalami kemandulan, sel telor yang terdapat diindung telur tak termakan oleh infeksi virus ini.
Meskipun jarang, infeksi virus juga dapat terjadi di organ tubuh yang lain, semisal pada pankreas, otak, selaput otak, dll.
Gejala-gejala di atas lazimnya disertai dengan demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Kecuali itu, dapat muncul keluhan nyeri saat mengunyah makanan.
Diagnosis Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)
Diagnosis ditegakkan kalau jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 pekan sebelumnya. Kecuali itu ialah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium air kencing (urine) dan darah.
Pemeriksaan Seandainya Gondongan.
Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapat pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang menempuh puncaknya sesudah satu pekan dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua pekan. Imbas penderita tak menunjukkan pembengkakan kelenjar dibawah kuping, namun tanda dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akan memberikan order untuk dijalankannya pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah. Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk menandakan spesifik mumps antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).
Komplikasi Keadaan Penyakit Gondongan.
Hampir seluruh buah hati yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk sesudah sekitar 2 minggu. Sesudah seperti ini bisa menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Timbul tersebut mungkin terjadi terutama sekiranya infeksi terjadi setelah masa pubertas.
Dibawah ini komplikasi yang bisa terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang kurang dini :
- Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Padahal sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Cara terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.
- Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Meski nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
- Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh sempurna. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
- Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita menikmati mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh sempurna.
- Peradangan ginjal dapat menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak
- Peradangan sendi dapat menyebabkan nyeri pada satu atau sebagian sendi.
Pengobatan Gondong
Pengobatan gondongan ditujukan untuk menyelesaikan gejalanya. Untuk memecahkan demam dan sakit kepala diaplikasikan obat antinyeri antidemam (analgetik antipiretik) seumpama parasetamol atau ibuprofen. Selain untuk menyelesaikan pembengkakan dipakai obat-obat antiinflamasi.
Meski lain untuk mengurangi gejala pada daerah pembengkakan yaitu mengompres pipi atau buah zakar dengan air dingin. Selain untuk mengurangi demam ialah dengan mengompres dahi atau dada dengan air hangat.
Seperti sudah disebutkan di atas, antibiotik tidak bisa membunuh virus penyebab gondongan. Virus lazimnya akan disingkirkan sendiri oleh tubuh sesudah sebagian hari. Oleh karena itu, elemen daya tahan tubuh amat berperan. Untuk itu, asupan makanan penderita harus tetap dipandang agar kekuatan tahan tubuhnya tidak terlalu lemah.
Makanan bagi penderita gondongan hendaknya disajikan dalam format lunak. Tujuannya untuk mengurangi usaha untuk mengunyah. Kecuali itu hindari makanan yang asam. Perlu diingat juga untuk menunjang penderita minum banyak air.
Pencegahan gondongan bisa dilakukan dengan pemberian vaksinasi MMR (Maesles, Mumps, Rubella). Selain bagi orang yang pernah menderita gondongan, biasanya telah mempunyai kekebalan seumur hidup.
Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis).
Pemberian vaksinasi gondongan ialah komponen dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, ialah imunisasi MMR (mumps, morbili, rubela) yang diberikan via injeksi pada usia 15 bulan.
Imunisasi MMR dapat juga dikasih kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak memunculkan efek apanas atau gejala lainnya. Cukup mengonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium, dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit gondongan.
https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/08/penyakit-gondok-gondongan-pada-anak.jpg