Gondongan Pada Anak 11 Tahun
Gondongan merupakan pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis dampak infeksi virus. Kelenjar parotis merupakan suatu kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air liur dan berada tepat di bawah kuping. Ketika terjadi gondongan, bentuk sisi wajah penderita akan kelihatan membesar. Penyakit gondongan ialah penyakit menular yang lazimnya diderita oleh si kecil. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus.
Penyebaran virus gondongan dapat terjadi via percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita gondongan saat batuk atau bersin. Orang yang sehat bisa tertular gondongan kalau percikan itu masuk ke hidung atau mulut mereka, dengan secara langsung atau bahkan via perantara. Umpamanya dampak berbagi kelengkapan makan dengan penderita atau menyentuh permukaan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus dari si penderita.
Gondongan dapat menyebar dalam waktu beberapa hari. Sebab itu, upaya pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin. Caranya yakni dengan menghindari kontak tanpa perantara dengan penderita dan menjalani imunisasi, terpenting bagi si kecil di atas usia satu tahun.
Penyebab Gondongan
Seperti yang telah diterangkan di atas, gondongan disebabkan oleh kelompok virus bernama paramyxovirus. Ketika masuk ke dalam saluran pernapasan via hidung, mulut, atau tenggorokan, virus itu akan menetap, berkembang biak, dan menginfeksi kelenjar parotis sehingga kelenjar tersebut membengkak.
Penularan virus gondongan dari si penderita terhadap orang sehat bisa terjadi dengan benar-benar cepat. Masa rawan penularan terutama ialah beberapa hari sebelum kelenjar parotis penderita bengkak hingga lima hari sesudah pembengkakan muncul.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan lazimnya baru akan muncul 14-25 hari setelah infeksi virus terjadi. Gejala gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membikin sisi wajah seperti membengkak. Pasca pembengkakan kelenjar parotis, gejala lainnya akan mulai berkembang. Di antaranya adalah:
Nyeri dikala mengunyah atau menelan makanan. Nyeri sendi dengan temperatur lebih dari 38 derajat Celsius. Mulut kering. Nyeri perut.Lenyap nafsu makan, Lelah, Sakit kepala.
Diagnosis Gondongan
Meski penyakit gondongan bukan tergolong penyakit serius, seseorang direkomendasikan untuk memeriksakan diri atau anak mereka ke dokter sekiranya mengalami gejala-gejalanya. Pemeriksaan ke dokter dibutuhkan untuk membedakan gejala gondongan yang serupa dengan infeksi lainnya, misalnya radang amandel(tonsillitis). Guna memutuskan diagnosis gondongan, dokter perlu menjalankan pemeriksaan jasmaniah, terpenting pemeriksaan temperatur tubuh dan mulut untuk melihat kondisi tonsil atau tonsil. Selain itu, tes darah juga bisa dikerjakan guna mendeteksi antibodi tubuh dalam memerangi virus gondongan itu.
Pengobatan Gondongan
Gondongan bisa pulih dikala sistem kekebalan tubuh sukses menuntaskan infeksi yang terjadi. Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan gondongan, beberapa cara dapat dilaksanakan guna meredakan gejalanya, antara lain yakni dengan banyak minum air putih dan menghindari minuman yang mengandung asam supaya tak merangsang kelenjar parotis, mengompres anggota yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat, serta mengonsumsi makanan lunak. Ketiga metode hal yang demikian bisa meringankan rasa nyeri.
Wujud penanganan lain yang dapat dilaksanakan yakni dengan mengkonsumsi obat pereda sakit yang dipasarkan bebas di pasaran, seperti ibuprofen dan paracetamol, bila dibutuhkan. Selama masa penyembuhan, direkomendasikan untuk lebih banyak beristirahat hingga gejala mereda. Penyembuhan penyakit gondongan biasanya memerlukan waktu satu sampai dua minggu.
Komplikasi gondongan
Selain menyerang kelenjar parotis, virus gondongan juga bisa masuk ke cairan serebrospinal, ialah cairan yang memutari serta melindungi saraf tulang belakang dan otak. Selanjutnya virus gondongan dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, seperti pankreas, otak, indung telur, atau testis.
Komplikasi yang bisa timbul saat virus gondongan sudah menyebar, di antaranya adalah:
Orchitis. Peradangan testis atau umumnya dimulai 4-8 hari sesudah pembengkakan kelenjar parotis pada pasien yang telah menempuh umur pubertas. Pengobatan yang diberikan yakni untuk mengurangi gejala, yaitu dengan kompres air hangat pada testis dan konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol. Kecuali itu, dianjurkan untuk menggunakan celana dalam yang nyaman.
Pembengkakan indung telur. Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita yang menderita gondongan setelah masa pubertas. Pembengkakan indung rahim atau ovarium ini umumnya dapat pulih sesudah virus gondongan dapat diatasi.
Pankreatitis akut. Pankreatitis akut ditandai dengan munculnya nyeri di bagian tengah perut secara tiba-tiba. Selain itu, gejala lain yang menyertai komplikasi ini bisa berupa diare, demam, mual, dan hilang nafsu makan. Perawatan pankreatitis dianjurkan untuk dilakukan di rumah sakit sampai penderita pulih.
Meningitis virus. Meningitis yang disebabkan oleh virus berbeda dengan meningitis imbas kuman yang membahayakan nyawa. Meningitis virus menyebabkan gejala-gejala yang lebih ringan dan lazimnya bisa sembuh dalam waktu dua minggu. Kecuali gejala seperti flu, gejala dari meningitis virus ialah sakit kepala, leher terasa kaku, dan meningkatnya sensitivitas kepada cahaya.
Radang otak atau ensefalitis. Komplikasi ini jarang terjadi, melainkan bisa berdampak fatal. Oleh sebab itu, perawatan darurat di rumah sakit diperlukan seandainya terjadi radang otak(ensefalitis).
Pencegahan gondongan
Penyakit gondongan bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR pada anak-buah hati. Pemberian vaksin dilaksanakan ketika anak berusia umur 1 dan sepatutnya diulang sekali lagi pada umur 5 tahun.
Pada orang yang tak menerima vaksin saat kecil, maka langkah pencegahan yang bisa dijalankan merupakan dengan metode selalu menjaga kebersihan tangan, tak berbagi perlengkapan mandi atau kelengkapan makan dengan orang lain, menggunakan kertas tisu saat bersin atau batuk agar bisa lantas dibuang, dan menggunakan masker. Bagi penderita gondongan, direkomendasikan untuk tidak berkesibukan dulu di luar rumah paling tidak selama lima hari setelah gejala pertama muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.