Gondongan Pada Anak Laki2
Gondongan adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis akibat infeksi virus. Kelenjar parotis ialah suatu kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air liur dan terletak pas di bawah alat pendengar. Saat terjadi gondongan, bagian sisi wajah penderita akan nampak membesar. Penyakit gondongan adalah penyakit menular yang umumnya diderita oleh anak-anak. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus.
Penyebaran virus gondongan bisa terjadi melalui percikan ludah yang dikeluarkan oleh penderita gondongan saat batuk atau bersin. Orang yang sehat dapat tertular gondongan sekiranya percikan tersebut masuk ke hidung atau mulut mereka, baik secara langsung atau dengan via perantara. Umpamanya pengaruh berbagi perlengkapan makan dengan penderita atau menyentuh permukaan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus dari si penderita.
Gondongan bisa menyebar dalam waktu satu dua hari. Sebab itu, upaya pencegahan perlu dikerjakan sedini mungkin. Caranya adalah dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dan menjalani imunisasi, secara khusus bagi anak-anak di atas usia satu tahun.
Penyebab Gondongan
Seperti yang telah disebutkan di atas, gondongan disebabkan oleh adanya virus bernama paramyxovirus. Dikala masuk ke dalam saluran pernafasan melewati hidung, mulut, atau tenggorokan, virus tersebut akan menetap, berkembang biak, dan menginfeksi kelenjar parotis sehingga kelenjar itu bengkak.
Penularan virus gondongan dari si penderita kepada orang sehat bisa terjadi dengan benar-benar segera. Masa rawan penularan terutamanya ialah pada hari sebelum kelenjar parotis penderita bengkak sampai lima hari setelah pembengkakan timbul.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan umumnya baru akan timbul 14-25 hari sesudah infeksi virus terjadi. Gejala gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi wajah nampak membengkak. Pasca pembengkakan kelenjar parotis, gejala lainnya akan mulai berkembang. Di antaranya ialah:
Nyeri ketika mengunyah atau menelan makanan. Nyeri sendi dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius. Mulut kering. Nyeri perut.Hilang nafsu makan, Lelah, Sakit kepala.
Diagnosis Gondongan
Meskipun penyakit gondongan bukan tergolong penyakit serius, seseorang direkomendasikan untuk memeriksakan diri atau buah hati mereka ke dokter kalau mengalami gejala-gejalanya. Pemeriksaan ke dokter dibutuhkan untuk membedakan gejala gondongan yang serupa dengan infeksi lainnya, seumpama radang tonsil(tonsillitis). Guna memastikan diagnosis gondongan, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pemeriksaan temperatur tubuh dan mulut untuk mengamati kondisi amandel atau tonsil. Kecuali itu, tes darah juga bisa dikerjakan guna mendeteksi antibodi tubuh dalam memerangi virus gondongan itu.
Pengobatan Gondongan
Gondongan bisa pulih saat tampak kekebalan tubuh berhasil memecahkan infeksi yang terjadi. Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan gondongan, beberapa tips bisa dijalankan guna meredakan gejalanya, antara lain adalah dengan banyak minum air putih dan menghindari minuman yang mengandung asam supaya tak menstimulasi kelenjar parotis, mengompres bagian yang sembab dan terasa sakit dengan air hangat, serta mengkonsumsi makanan lunak. Ketiga metode tersebut dapat meringankan rasa nyeri.
Wujud penanganan lain yang dapat dilakukan yakni dengan mengonsumsi obat pereda sakit yang dijual bebas di pasaran, seperti ibuprofen dan paracetamol, bila diperlukan. Selama masa penyembuhan, direkomendasikan untuk lebih banyak beristirahat sampai gejala mereda. Penyembuhan penyakit gondongan umumnya memerlukan waktu satu sampai dua minggu.
Komplikasi gondongan
Kecuali menyerang kelenjar parotis, virus gondongan juga bisa masuk ke cairan serebrospinal, adalah cairan yang mengitari serta melindungi syaraf tulang belakang dan otak. Selanjutnya virus gondongan dapat menyebar ke beberapa komponen tubuh lainnya, seperti pankreas, otak, indung rahim, atau testis.
Komplikasi yang bisa muncul ketika virus gondongan sudah menyebar, di antaranya adalah:
Orchitis. Peradangan testis atau biasanya dimulai 4-8 hari setelah pembengkakan kelenjar parotis pada pasien yang telah mencapai umur pubertas. Pengobatan yang diberikan adalah untuk mengurangi gejala, yaitu dengan kompres air hangat pada testis dan konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol. Selain itu, dianjurkan untuk memakai celana dalam yang nyaman.
Pembengkakan indung rahim. Komplikasi ini dapat terjadi pada wanita yang menderita gondongan setelah masa pubertas. Pembengkakan indung telur atau ovarium ini biasanya dapat pulih setelah virus gondongan dapat diobati.
Pankreatitis akut. Pankreatitis akut ditandai dengan munculnya nyeri di sekitar tengah perut secara tiba-tiba. Kecuali itu, gejala lain yang menyertai komplikasi ini dapat berupa diare, demam, mual, dan sirna nafsu makan. Perawatan pankreatitis disarankan untuk dilaksanakan di rumah sakit hingga penderita pulih.
Meningitis virus. Meningitis yang disebabkan oleh virus berbeda dengan meningitis imbas kuman yang berbahaya nyawa. Meningitis virus menyebabkan gejala-gejala yang lebih ringan dan umumnya dapat sembuh dalam waktu dua minggu. Selain gejala seperti flu, gejala dari meningitis virus yakni sakit kepala, leher terasa kaku, dan meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya.
Radang otak atau ensefalitis. Komplikasi ini jarang terjadi, tapi dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, perawatan darurat di rumah sakit diperlukan jikalau terjadi radang otak(ensefalitis).
Pencegahan gondongan
Penyakit gondongan bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR pada si kecil-anak. Pemberian vaksin dikerjakan saat anak berusia umur 1 dan sepatutnya diulang sekali lagi pada usia 5 tahun.
Pada orang yang tidak menerima vaksin saat kecil, karenanya langkah pencegahan yang bisa dilakukan merupakan dengan cara senantiasa menjaga kebersihan tangan, tak berbagi perlengkapan mandi atau kelengkapan makan dengan orang lain, memakai kertas tisu dikala bersin atau batuk agar bisa langsung dibuang, dan menerapkan masker. Bagi penderita gondongan, dianjurkan untuk tidak berkesibukan dulu di luar rumah paling tak selama lima hari setelah gejala pertama muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.