Gondongan Seminggu Belum Kempes
Gondongan ialah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis dampak infeksi virus. Kelenjar parotis yakni suatu kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air liur dan berada pas di bawah alat pendengaran. Dikala terjadi gondongan, bentuk sisi wajah penderita akan tampak membesar. Penyakit gondongan merupakan penyakit menular yang biasanya diderita oleh buah hati. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus.
Penyebaran virus gondongan bisa terjadi lewat percikan ludah yang dikeluarkan oleh penderita gondongan saat batuk atau bersin. Orang yang sehat dapat tertular gondongan sekiranya percikan itu masuk ke hidung atau mulut mereka, dengan secara langsung atau bahkan via perantara. Misalnya pengaruh berbagi perlengkapan makan dengan penderita atau meraba permukaan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus dari si penderita.
Gondongan dapat menyebar dalam waktu satu dua hari. Sebab itu, upaya pencegahan perlu dijalankan sedini mungkin. Caranya yaitu dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dan menjalani imunisasi, khususnya bagi anak-anak di atas umur satu tahun.
Penyebab Gondongan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gondongan disebabkan oleh adanya virus bernama paramyxovirus. Saat masuk ke dalam saluran pernapasan melewati hidung, mulut, atau tenggorokan, virus tersebut akan menetap, berkembang biak, dan menginfeksi kelenjar parotis sehingga kelenjar itu membengkak.
Penularan virus gondongan dari si penderita terhadap orang sehat bisa terjadi dengan sangat segera. Masa rawan penularan terlebih adalah beberapa hari sebelum kelenjar parotis penderita membengkak sampai lima hari sesudah pembengkakan timbul.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan lazimnya baru akan timbul 14-25 hari sesudah infeksi virus terjadi. Gejala gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis yang membuat sisi wajah seperti membengkak. Pasca pembengkakan kelenjar parotis, gejala lainnya akan mulai berkembang. Di antaranya yaitu:
Nyeri dikala mengunyah atau menelan makanan. Nyeri sendi dengan temperatur lebih dari 38 derajat Celsius. Mulut kering. Nyeri perut.Lenyap nafsu makan, Lelah, Sakit kepala.
Diagnosis Gondongan
Walaupun penyakit gondongan bukan tergolong penyakit serius, seseorang dianjurkan untuk memeriksakan diri atau anak mereka ke dokter seandainya mengalami gejala-gejalanya. Pemeriksaan ke dokter dibutuhkan untuk membedakan gejala gondongan yang serupa dengan infeksi lainnya, semisal radang tonsil(tonsillitis). Guna memastikan diagnosis gondongan, dokter perlu melakukan pemeriksaan jasmani, khususnya pemeriksaan suhu tubuh dan mulut untuk memandang situasi tonsil atau amandel. Selain itu, tes darah juga bisa dijalankan guna mendeteksi antibodi tubuh dalam memerangi virus gondongan itu.
Pengobatan Gondongan
Gondongan dapat pulih ketika tampak kekebalan tubuh berhasil menyelesaikan infeksi yang terjadi. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan gondongan, sebagian metode dapat dilaksanakan guna meredakan gejalanya, antara lain ialah dengan banyak minum air putih dan menghindari minuman yang mengandung asam agar tak merangsang kelenjar parotis, mengompres anggota yang sembab dan terasa sakit dengan air hangat, serta mengonsumsi makanan lunak. Ketiga metode hal yang demikian dapat meringankan rasa nyeri.
Wujud penanganan lain yang dapat dilaksanakan yaitu dengan mengkonsumsi obat pereda sakit yang dipasarkan bebas di pasaran, seperti ibuprofen dan paracetamol, apabila dibutuhkan. Selama masa penyembuhan, disarankan untuk lebih banyak beristirahat sampai gejala mereda. Penyembuhan penyakit gondongan biasanya memerlukan waktu satu sampai dua pekan.
Komplikasi gondongan
Kecuali menyerang kelenjar parotis, virus gondongan juga bisa masuk ke cairan serebrospinal, adalah cairan yang mengitari serta melindungi syaraf tulang belakang dan otak. Selanjutnya virus gondongan dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, seperti pankreas, otak, indung telur, atau testis.
Komplikasi yang dapat muncul saat virus gondongan sudah menyebar, di antaranya yaitu:
Orchitis. Peradangan testis atau umumnya diawali 4-8 hari sesudah pembengkakan kelenjar parotis pada pasien yang telah mencapai umur pubertas. Pengobatan yang dilakukan yakni untuk mengurangi gejala, yaitu dengan kompres air hangat pada testis dan konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol. Kecuali itu, dianjurkan untuk memakai celana dalam yang nyaman.
Pembengkakan indung rahim. Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita yang menderita gondongan setelah masa pubertas. Pembengkakan indung telur atau ovarium ini lazimnya bisa pulih setelah virus gondongan bisa dituntaskan.
Pankreatitis akut. Pankreatitis akut ditandai dengan munculnya nyeri di sekitar tengah perut secara tiba-tiba. Selain itu, gejala lain yang menyertai komplikasi ini dapat berupa diare, demam, mual, dan hilang nafsu makan. Perawatan pankreatitis direkomendasikan untuk dikerjakan di rumah sakit hingga penderita pulih.
Meningitis virus. Meningitis yang disebabkan oleh virus berbeda dengan meningitis dampak kuman yang berbahaya nyawa. Meningitis virus menyebabkan gejala-gejala yang lebih ringan dan biasanya bisa sembuh dalam waktu dua minggu. Kecuali gejala seperti flu, gejala dari meningitis virus yakni sakit kepala, leher terasa kaku, dan meningkatnya sensitivitas terhadap sinar.
Radang otak atau ensefalitis. Komplikasi ini jarang terjadi, tetapi bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, perawatan darurat di rumah sakit diperlukan seandainya terjadi radang otak(ensefalitis).
Pencegahan gondongan
Penyakit gondongan dapat dicegah sedini mungkin dengan memberikan imunisasi MMR pada buah hati-anak. Pemberian vaksin dilakukan ketika buah hati berusia usia 1 dan harus diulang sekali lagi pada usia 5 tahun.
Pada orang yang tak menerima vaksin dikala kecil, maka langkah pencegahan yang bisa dikerjakan yakni dengan cara selalu menjaga kebersihan tangan, tak berbagi kelengkapan mandi atau perlengkapan makan dengan orang lain, menggunakan kertas tisu saat bersin atau batuk supaya bisa segera dibuang, dan mengaplikasikan masker. Bagi penderita gondongan, dianjurkan untuk tak berkegiatan dahulu di luar rumah paling tidak selama lima hari setelah gejala pertama muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.